Hari ini aku belajar arti cinta. Cinta adalah rasa perduli yang menjadi tindakan entah menyakitkan atau tidak. Sebuah kata kerja bukan hanya kata sifat. Di sisi yang lain, ada hal tentang cinta yang baru kuketahui, yaitu: tak mudah untuk mengungkapkannya. Terasa berat untuk dikatakan, apalagi dilakukan dalam tindakan. Ada sebuah rasa yang menghalangi semua itu. Malu.
Ia bagaikan kabut disepanjang jembatan. Membuat segala sesuatu menjadi kabur dan tak pasti.
"Jika aku berbuat demikian, apa yang akan terjadi?"
Anganku, semuanya akan menjadi indah. Namun kemudian rasa itu kembali muncul, menghantui diriku. Apa sebabnya rasa ini muncul? Aku tak tahu. Perasaan yang paling menjengkelkan dihidupku.
Saat kutak mampu melakukan sesuatu, aku bisa berpikir bahwa itu bukanlah areaku. Namun saat aku malu melakukan itu, aku tak punya alasan untuk menghindar. Hanya membuktikan bahwa diriku adalah seorang pengecut. Pria yang tak berani mengutarakan isi hatinya. Menyembunyikan fakta yang tersimpan rapat dihatinya.
Sampai kapan hal ini akan berlalu? Aku tak mau selamanya dalam jeruji malu. Terkurung oleh rasa, yang menghalangiku untuk mencinta secara nyata. Aku ingin seperti bulan, yang menyampaikan sinar sang surya dimalam yang pekat. Tanpa rasa malu, bahkan dengan bangga. Karena sinarnya, begitu indah. Membuat setiap mata yang melirik, menginginkannya dalam genggaman tangan. Agar diwaktu gelap, ia hanya perlu membuka genggaman tangannya, dan bulan itu akan bersinar.
Aku mau rasa dihatiku, terlukis nyata melalui perbuatan. Agar tidak hanya aku yang merasakan indahnya rasa ini. Namun mereka yang kucinta, tahu isi hatiku. Bahwa aku sangat menyayangi mereka.
Tuhan Yesus, Engkau telah ajar ku tentang cinta. Namun ajarku juga untuk mencinta. Mengungkapkannya, dengan berani. Tanpa rasa malu. Dengan bangga, karena semua itu indah. Tanpa perlu ragu apa yang akan terjadi. Apa pun akibatnya, buatku untuk tak perduli. Karena yang kuingini, hanyalah untuk mencinta. Menguras isi hati ini, agar dapat dipenuhi kembali oleh cinta yang lain. Cinta yang baru, dengan orang yang baru. Tentunya, dengan terlebih dulu menyimpan setiap kenangan indah, yang telah terukir di hatiku. I want to love freely. I'm desperate of your help my Lord. Help me! I know You will help me. Amen...